Minggu, 23 Agustus 2009

Global Warming

Global Warming? Gak usah mikir terlalu jauh deh.
“Nobody believes a weather prediction twelve hours ahead. Now we’re being asked to believe a prediction that goes out 100 years into the future?” Michael Crichton


Sudah banyak tulisan tentang pelestarian lingkungan, solusi yang ramah lingkungan dan cara berpikir serta tips untuk terus mengurangi polusi di sekitar kita. Mungkin banyak yang berpikir bahwa kita sedang memerangi pemanasan global / global warming yang sedang hangat terus diperbincangkan. Al Gore juga terus mengutarakan hal yang sama. Memang banyak orang yang akhirnya merubah diri karena berpikir untuk mengurangi pemanasan global. Tetapi ternyata banyak hal yang disebutkan oleh Al Gore dalam filmnya “The Inconvenient Truth” yang ternyata setelah diteliti lebih lanjut tidak relevan pada fakta yang ada.


Pada intinya, bukan terus kita lalu tidak peduli pada lingkungan, tetapi gak usah mikir jauh sampai pemanasan global. Yang kita perlukan adalah perubahan kecil yang dapat kita lakukan di lingkungan kita karena mencintai lingkungan itu akan sangat bermanfaat pada keluarga kita, kesehatan kita, serta penghematan uang juga. Jadi manfaat untuk pribadi kita lebih banyak seperti menanam pohon, akhirnya rumah jadi lebih sejuk, oksigen lebih banyak, udara lebih bersih, dan kalau ada buahnya bisa panen juga. Jadi dari artikel ini bukan lalu ingin mengurangi rasa kecintaan lingkungan kita, tetapi melihat perpektif yang lain untuk pemanasan global yang digemborkan itu.

Semua ini dituliskan oleh Mary Ellen Tiffany Gilder dalam Thesisnya “The Gospel According to Gore.”

Ada beberapa fakta menarik yang diutarakan oleh Mary dalam tesisnya.

Danau Chad yang menurut film Al Gore sudah kering akibat global warming ternyata memang sebuah danau yang sangat dangkal dengan batas terdalam 7 meter dimana sekarang yang terdalam hanya 1,5-4,5 meter. Kekeringannya terjadi karena banyaknya air yang tersedot oleh irigasi dan pemakaian manusia yang populasinya terus bertambah.

Gunung es Kilimanjaro yang esnya sudah semakin tipis ternyata sudah terjadi sejak tahun 1880, dan tidak ada hubungan pada CO2 dan kenaikan termperatur.

CO2 ternyata tidak menyebabkan termperatur naik. Tetapi temperatur yang menyebabkan CO2 naik.

Dan lainnya yang menarik untuk dibaca.

Kesimpulannya, banyak hal yang diungkapkan terlalu berlebihan sehingga orang pun ketakutan akan pemanasan global yang sebenarnya masih jauh kedepan.

Tetapi, bukan berarti kita lalu bermanja diri dan tidak peduli lingkungan. Lingkungan tetap harus bersih seperti rumah, selokan dan kali karena bisa membantu menanggulangi banjir. Pohon ditanam untuk kesejukan, obat, buah dan oksigennya dimana hal ini pasti membantu temperatur lingkungan kita, walaupun tidak secara global. Jelas rumah yang gersang dan penuh pohon akan berbeda.

Jadi, kita harus terus meneruskan usaha kita dalam melestarikan lingkungan kita. Mulai dari yang kecil saja, tidak usah mikir yang terlalu muluk.

Minggu, 29 Maret 2009

Misteri Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), terkadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.

Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa.

Penjelasan yang meragukan

Tanggapan beberapa orang

Peta tempat-tempat yang mengandung gas methana

Perusahaan asuransi laut Lloyd's of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.

Gas Metana

Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas metana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.

Penjelasan lain

Ada yang mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia,sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda,sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam. Dan bahkan ada yang mengatakan Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas,sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat.

Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.

Peristiwa-peristiwa terkenal

[sunting] Penerbangan 19

Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19

Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat.

Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.

Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.

Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap "penyebab dan alasannya tidak diketahui".

Dan juga ditemukan adanya kaitan segitiga bermuda dengan atlantis yang ditemukan adanya penemuan kota-kota kuno dan berbagai bangunan di segitiga bermuda tersebut". Atlantis yang diduga tenggelam dalam waktu satu hari satu malam diduga kuat tenggelam di segitiga bermuda dan beberapa kawasan lainnya yang mirip dengan kejadian yang ada pada segitiga bermuda tersebut salah satunya yaitu di Indonesia, Malaysia, India, dan lainnya".

Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal

  • 1840: HMS Rosalie
  • 1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
  • 1909: The Spray
  • 1917: SS Timandra
  • 1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
  • 1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
  • 1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
  • 1945: Penerbangan 19 menghilang
  • 1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
  • 1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
  • 1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
  • 1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
  • 1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
  • 1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
  • 1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
  • 1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
  • 1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
  • 1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincen